TERIMAKU SEADANYA

Seorang lelaki dan kekasihnya bernikah dan acara pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa dan sungguh mengesankan. Mempelai wanita begitu cantik dan anggun dalam gaun putihnya dan pengantin lelaki dengan tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahawa mereka sungguh-sungguh saling menyintai dan sepadan. Beberapa bulan kemudian, si isteri berkata kepada suaminya:

 "Sayang, saya baru membaca sebuah artikel dalam majalah tentang bagaimana memperkuatkan hubungan dan tali pernikahan kita", katanya sambil menunjukkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatatkan hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana kita mengubah hal-hal tersebut dan membuatkan perkahwinan kita bersama lebih bahagia ...". Suaminya setuju dan mereka mula memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik kerana ia adalah untuk kebaikan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah tidur dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Esok pagi ketika sarapan, mereka sedia membincangkannya.

"Saya akan mulai dulu ya", kata isteri. Ia lalu mengeluarkan senarainya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 muka surat ... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai mengenai diri suaminya, ia memperhatikan bahawa  airmata suaminya mulai mengalir ...

"Maaf, apakah saya harus berhenti ?" tanyanya.

"Oh tidak, teruskan ..." jawab suaminya. Lalu si isteri melanjutkan membacakan semua yang tersenarai, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis di atas meja dan berkata dengan bahagia,

"Sekarang giliran abang membacakan senaraimu". Dengan suara perlahan suaminya berkata,

"Aku tidak mencatat sesuatupun di atas kertasku. Aku berfikir bahawa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin mengubah akan dirimu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tiada satupun daripada peribadimu yang kudapati kurang ..." Si isteri tersentak dan tersentuh hatinya oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya ... bahawa suaminya menerimanya apa adanya. Ia menunduk dan menangis ...

Moral :: Sebelum kita mencari kekurangan orang lain, carilah kekurangan sendiri. Adakah kita cukup SEMPURNA untuk dibandingkan dengan orang lain?.. Kalau jawapan nya YA, maka kita berbohong atau kita PERASAN. Kerana tiada manusia yang SEMPURNA dan sentiasa ade yang perlu diperbaiki... wallahualam Hakikatnya orang-orang yang menyayangi diri kita tak kira siapa pun sebenarnya adalah yang mencintai kita kerana kelebihan kita dan menerima kita kerana kelemahan kita. Dan sudah pastilah orang ini ikhlas dalam menyayangi diri kita... INSYA ALLAH."

Wanita - Akal Senipis Rambutnya

"Wanita..."





Jangankan lelaki biasa, nabi pun terasa sunyi tanpa wanita.
Tanpa mereka, fikiran dan perasaan lelaki akan resah.
Masih mencari walau ada segalanya.
Apa yang tiada dalam syurga?
Namun adam tetap rindukan hawa.

Dijadikan wanita daripada tulang rusuk yang bengkok.
Untuk diluruskan oleh lelaki.
Tetapi seandainya lelaki itu sendiri tidak lurus,
Mana mungkin kayu yang bengkok menghasilkan bayang yang lurus.

Luruskanlah wanita dengan jalan yang ditunjuk oleh Allah,
Kerana mereka diciptakan sebegitu rupa oleh Allah.
Didiklah mereka dengan panduan darinya.
Jangan cuba menjinakkan mereka dengan harta, kerana nantinya mereka semakin liar.
Janganlah hiburkan mereka dengan kecantikan, kerana nantinya mereka akan semakin derita.
Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal. Di situlah punca kekuatan dunia.

Akal senipis rambutnya, tebalkanlah ia dengan ilmu.
Hati serapuh kaca, kuatkanlah ia dengan iman...
Perasaan selembut sutera, hiasilah ia dengan akhlak.

Suburkanlah ia kerana dari situlah nantinya...
Mereka akan lihat nilaian dan keadilan Rab...
Bisikkan ke telinga mereka bahawa kelembutan bukan suatu kelemahan..
Ia bukan diskriminasi Allah... sebaliknya di situlah kasih dan sayang Allah...

Wanita yang lupa hakikat kejadiannya...
Pasti tidak akan terhibur, dan tidak akan menghiburkan...
Tanpa iman, ilmu dan akhlak..mereka tidak akan lurus...
Bahkan akan semakin membengkok...
Itulah hakikatnya andai wanita tidak kenal Rabbnya...

Bila wanita menjadi derhaka... pasti dunia lelaki akan menjadi huru hara....
Lelaki pula janganlah mengharapkan ketaatan semata-mata...
Tapi binalah kepimpinan...
Pastikan sebelum wanita menuju ilahi, pimpinlah diri kepadanya...
Jinakkan diri kepada Allah...
Nescaya akan jinaklah segala-galanya di bawah pimpinanmu...
Janganlah mengharapkan isteri semulia Fatimah Az-Zahra'
Seandainya dirimu tidak sehebat saidina Ali karamallahuwajhah

Nasihat Imam Ghazali

"Ilmu itu cahaya", demikian petuah masyhur dari para Hukama' dan orang-orang saleh. Ibnu Mas'ud r.a., salah satu Sahabat Nabi berwasiat, bahwa hakekat ilmu itu bukanlah menumpuknya wawasan pengetahuan pada diri seseorang, tetapi ilmu itu adalah cahaya yang bersemayam dalam kalbu.

Kedudukan ilmu dalam Islam sangatlah penting. Rasulullah saw., bersabda: "Sesungguhnya Allah swt., para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi hingga semut dalam tanah, serta ikan di lautan benar-benar mendoakan bagi pengajar kebaikan". (HR. Tirmidzi). Nabi juga bersabda: "Terdapat dua golongan dari umatku, apabila keduanya baik, maka manusia pun menjadi baik dan jika keduanya rusak maka rusaklah semuanya, yakni golongan penguasa dan ulama" (HR. Ibnu 'Abdil Barr dan Abu Naim dengan sanad yang lemah).

Mengingat kedudukannya yang penting itu, maka menuntut ilmu adalah ibadah, memahaminya adalah wujud takut kepada Allah, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya adalah sedekah dan mengingatnya adalah tasbih. Dengan ilmu, manusia akan mengenal Allah dan menyembah-Nya. Dengan ilmu, mereka akan bertauhid dan memuja-Nya. Dengan ilmu, Allah meninggikan derajat segolongan manusia atas lainnya dan menjadikan mereka pelopor peradaban.

Oleh karena itu, sebelum menuntut ilmu, Imam al-Ghazali mengarahkan agar para pelajar membersihkan jiwanya dari akhlak tercela. Sebab ilmu merupakan ibadah kalbu dan salah satu bentuk pendekatan batin kepada Allah. Sebagaimana solat itu tidak sah kecuali dengan membersihkan diri dari hadas dan kotoran, demikian juga ibadah batin dan pembangunan kalbu dengan ilmu, akan selalu gagal jika berbagai perilaku buruk dan akhlak tercela tidak dibersihkan. Sebab kalbu yang sehat akan menjamin keselamatan manusia, sedangkan kalbu yang sakit akan menjerumuskannya pada kehancuran yang abadi. Penyakit kalbu diawali dengan ketidaktahuan tentang Sang Khalik (al-jahlu billah), dan bertambah parah dengan mengikuti hawa nafsu. Sedangkan kalbu yang sehat diawali dengan mengenal Allah (ma'rifatullah), dan vitaminnya adalah mengendalikan nafsu. (lihat al-munqidz min al-dhalal)

Sebagai amalan ibadah, maka mencari ilmu harus didasari niat yang benar dan ditujukan untuk memperoleh manfaat di akhirat. Sebab niat yang salah akan menyeret kedalam neraka, Rasulullah saw., bersabda: "Janganlah kamu mempelajari ilmu untuk tujuan bertanding dan menyaingi ulama, mengolok-olok orang yang bodoh dan mendapatkan simpati manusia. Barang siapa berbuat demikian, sungguh mereka kelak berada di neraka. (HR. Ibnu Majah)

Diawali dengan niat yang benar, maka bertambahlah kualiti hidayah Allah pada diri para ilmuwan. "Barang siapa bertambah ilmunya, tapi tidak bertambah hidayahnya, niscaya ia hanya semakin jauh dari Allah", demikian nasihat kaum bijak. Maka saat ditanya tentang fenomena kaum intelektual dan fuqaha yang berakhlak buruk, Imam al-Ghazali berkata: "Jika Anda mengenal tingkatan ilmu dan mengetahui hakekat ilmu akhirat, niscaya Anda akan paham bahwa yang sebenarnya menyebabkan ulama menyibukkan diri dengan ilmu itu bukan semata-mata karena mereka butuh ilmu itu, tapi karena mereka membutuhkannya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah". Selanjutnya beliau menjelaskan makna nasehat kaum bijak pandai bahwa 'kami mempelajari ilmu bukan karena Allah, maka ilmu itu pun enggan kecuali harus diniatkan untuk Allah', berarti bahwa "Ilmu itu tidak mau membuka hakekat dirinya pada kami, namun yang sampai kepada kami hanyalah lafaz-lafaznya dan definisinya". (Ihya' 'Ulumiddin)

Ringkasnya, Imam al-Ghazali menekankan bahwa ilmu saja tanpa amal adalah junun (gila) dan amal saja tanpa ilmu adalah takabbur (sombong). Junun berarti berjuang berdasarkan tujuan yang salah. Sedangkan takabbur berarti tanpa memperdulikan aturan dan kaedahnya, meskipun tujuannya benar. Maka dalam pendidikan Islam, keimanan harus ditanamkan dengan ilmu; ilmu harus berdimensi iman; dan amal mesti berdasarkan ilmu. Inilah sejatinya konsep integriti pendidikan dalam Islam yang berasas ta'dib. Ta'dib berarti proses pembentukan adab pada diri peserta didik. Maka dengan konsep pendidikan seperti ini, akan menghasilkan pelajar yang beradab, baik pada dirinya sendiri, lingkungannya, gurunya maupun pada Penciptanya. Sehingga terjadi korelasi antara aktivitas pendidikan, orientasi dan tujuannya.

Ketika seseorang mempelajari ilmu-ilmu perubatan, kejuruteraan, komputer dan ilmu-ilmu fardhu kifayah lainnya, maka mereka tidak memfokuskan niatnya pada nilai-nilai ekonomi, sosial, budaya, politik, atau tujuan pragmatis sesaat lainnya. Tapi kesemuanya ini dipelajarinya dalam rangka meningkatkan keimanan dan bermuara pada pengabdian pada Sang Pencipta. Disorientasi pendidikan diawali dengan hilangnya integriti nilai-nilai ta'dib dalam pendidikan (sekularisasi). Sekularisasi dalam dunia pendidikan berjalan dengan dua hal:
(a) menempatkan ilmu-ilmu fardhu 'ain yang dianggap tidak menghasilkan nilai ekonomi dalam skala prioriti terakhir, atau dihapus sama sekali. Sehingga mahasiswa perubatan misalnya, tidak perlu dikenalkan pelajaran-pelajaran agama.
(b) mengutamakan pencapaian-pencapaian formaliti akademik. Sehingga keberhasilan seorang pelajar hanya ditentukan dari hasil nilai ujian yang menjadi ukuran pencapaian ilmu dan keberhasilan sebuah lembaga pendidikan.

Maraknya aksi corat-coret baju seragam, iring-iringan konvo dan beragam ekspresi negatif lainnya ketika merayakan kelulusan ujian, menjadi bukti bahwa kualitas pendidikan kita masih difokuskan untuk pemenuhan perut yang sarat dengan nilai-nilai hedonisme. Padahal Ali bin Abi Talib ra., telah mengingatkan: "Barang siapa yang kecenderungannya hanya pada apa yang masuk kedalam perutnya, maka nilainya tidak lebih baik dari apa yang keluar dari perutnya". Wallahu a'lam wa ahkam bis shawab.

Orang miskin yang mendirikan Masjid

Bentuknya memang sederhana, namun jemaah datang dari seluruh pelusuk kampung sebelum waktu solat masuk lagi.

Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, yaitu “Shanke Yadem” (Anggap Saja Sudah Makan). Pelik kan? Disebalik Masjid yang namanya paling aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita.

Ceritanya begini :

Di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggir bandar Istanbul ada seorang yang warak dan sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa-apa. Jika berasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, ia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Shanke Yadem” .

Kemudian, apa yang dia lakukan selepas itu? Wang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak (tabung)… Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali setakat menjaga keperluan hidupnya saja.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab.

Macam Masjid Nabawi iaitu masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madina yang didirikan dari pohon kurma sahaja..

Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-citanya yang amt mulia itu dan masyarakat di sekitarnyapun kehairanan, bagaimana Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, iaitu membangunkan sebuah masjid dan berhasil dia menjadikan ia realiti. Mereka tidak menyangka bahwa Khairud ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak boleh berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi.

Setelah masjid tersebut berdiri, Mereka bertanya bagaimana cerita seorang yang miskin boleh membangun kan masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan).

Subhanallah! Sekiranya orang-orang kaya dan memiliki rezeki lebih dari kaum Muslimin di dunia ini berfikir seperti Khairuddin, berapa banyak dana yang akan terkumpul untuk kaum fakir miskin? Berapa banyak masjid, sekolah, hosital dan fasiliti hidup lainnya yang dapat dibangunkan? Berapa banyak infra struktur yang dapat kita realisasikan, tanpa harus meminjam ke lembaga dan Negara yang memusuhi Islam dan umatnya?

Jemaah yang melimpah, tanda keberkatan dan amal soleh dari harta yang halal dan bersih.

Kalaulah kaum Muslimin sekarang ini memiliki konsep hidup sederhana dan mementingkan kehidupan akhirat dan mengutamakan istana di syurga berbanding rumahku syurgaku di dunia, seperti yang dimiliki Khairuddin Afandi, pastilah umat ini mampu meninggalkan yang haram dan syubhat dalam hidup mereka. Mereka pasti mampu mengalahkan syahwat duniawi yang menipu itu.

Sebagai hasilnya, pastilah negeri-negeri Islam akan berlimpah keberkatn yang Allah bukakan dari langit dari bumi. Kenyataannya adalah sebaliknya.(Q.S. Al-A’raf / 7 : 96) Maka ambil pelajaranlah wahai orang-orang yang menggunakan akal sehatnya!

Note : Dari buku “Keajaiban Sejarah Ustmani”, oleh : Ust. Urkhan Mohamad Ali.

Site Map


Fahmi the return....

 Assalmmualaikum dan salam sejahtera semua..

lama dah saya tak buat post kat blog ni..bukan ape, saje je malas nak buat post.. kalau ade time free baru ler terasa ringan sket tangan ni nak menulis..

Semenjak dua menjak ni saya memang tension la dengan universiti tempat saya belajar ni.. nak sebut nama U saya kat dalam blog ni takut plak kang masuk mahkamah..hehe

ye lah kan..pernah sorang budak sarawak report pasal tambang bas kat U ni... last2 masok court....

tangguh pengajian..saya tak nah lah jadi camtu, risiko tu.....

semenjak dari tadi saya nak tulis kat dalam blog ni..tapi tak tau lah nak tulis apa...

takde idea...ni lah satu kelemahan saya,..kalau takde objektif dalam penulisan ni lah jadinya... lintang pukang.... adoyai.... ape lah nak jadi ngan saya ni...

tak abis2 ngan tensyen... saya memang tak tau nak uruskan stress secara efectif... sebab tu sape yang kenal saya memang seorang yang banyak merungut,.....

what eva lah...its my life, student life....

esok saya cuti...boleh lah release tensyen saya yang terpendam ni.... dah macam bom jangka dah ni, tunggu nak meletop je lagi...

pikir pasal study nyer...pasal persatuan....pasal nak mbalik raya, adoooiii... semua ada dalam otak ni,

ok lah ..takat ni je lah entri saya kali ni kot...len kali kite sambung balik ye...bye,

wassalam...

Tragedi malang Facebook

Aduyai...pening betul fikirkan penangan dunia siber ni, de arini aku nak citer sikit kat korang de pengalaman saya masa saya layan fb petang tadi de dekat-dekat kol 4:58pm gitu...

citer nya macam ni de...semalam masa saya  tengah syok online and layan facebook tiba-tiba ada lah sorang mamat ni request nak jadi friend kat saya... tapi besa lah de saya bukannya approve sebarangan orang kat fb saya de..ade beberapa kreteriayang saya ambik tau, lepas saya teliti betul-betul gambar profile mamat ni rupa nyer abang aku da..hahha.

tapi bukan itu tragedi malang yang saya maksudkan de...mungkin korang tertanya kalau bukan kenapa nak cerita pasal tu?. hoho...mesti lah ada sebab saya cerita de...

coz dari situ lah bermulanya tragdi tu de...memang tragis sangat,

lepas saya add Abang saya...mula lah terniat dalam hati nak cari abang-abang,kakak, sepupu sepapat, biras, ipar saya yang ada fb... dalam pencarian saya ni.


lepas satu..satu yang saya jumpa, dalam masa semalam tu saya berjaya add ramai kaum kerabat saya, satu berita gembira untuk saya...

orang last yang  saya cari malam tu ipar saya...midah, cari puya cari..last2 nampak lah satu nama ni serupa ngan nama ipar saya... tapi saya masih x confirm lagi coz saya tak bley tngk gamabar dia...

tapi saya tengok kat mutual friend dia..dia lah satu-satunya mutual friend ngan abang saya...

sah..ni lah midah yang saya cari..kata-kata yang timbul dalam hati saya masa tu..leganya malam tu coz saya berjaya caibanyakgaklah family saya sama ada dekat atau jauh,

saya pun tak sabar nak tunggu kesokan hari nya nka tengok diorang approve ke tak fb saya.. alahamdulillah bila saya cek semua dah approve,

then saya pun bukak lah inbox saya coz  saya tengok ada mesej kat dalam tu...
skali saya tengok nama yang anta mesej tu midah orang yang saya sangka ipar saya malam semalam..

lepas saya bukak mesej tu sekali dia kutuk saya.......aduuh, pedih betul saya rasa masa tu, ayat dia guna memang pedas giler..

saya pun tertanya kenapa dia boleh marah saya macam ni...sedangkan dia tu ipar saya,

sekali saya cek  profile dia..rupa-rupanya orang len da...

tapi saya masih tertanya2 kenapa dia marah sangat kat saya sampai keluar kata-kata kesat kat saya???


disebabkan saya terasa sangat ngan dia masa tu on da spot saya  terus reply mesej dia, coz saya tengok dia pun tengah on9 lagi..

nak tau apa yang saya reply kat dia.... " apahal kurang ajar sangat ayat tu? mak bapak tak ajar ke? "

dalam hati saya masa tu memang saya nak bagi buah serang kat dia kalau dia ada kat depan saya masa tu...

pastu saya terus remove nama dia dari list saya...nak buat apakan berkawan ngan orang yang tak ada adab,

sekolah je dekat madrasah Islamiah, tapi adab tak macam islamiah langsung......hampeh,

weii....ingat muka cantik ke, kalau muka cantik tak pe gak boleh buat modal nak cari balak...

dah lah muka tak cantik...tambah g perangai buruk, makin buruk jadinya... orang kata biar muka buruk, perangai biar cantik...

tak lama pas tu dia pun reply balik mesej saya and kata....

"Sori lah, saya ingat awak marahkan saya"

ceh...minta maaf lah kawan saya nak maafkan orang macam tu, takde hujan takde ribut, tiba-tiba je marah kat orang...ingat saya ni apa, tunggul boleh maki hamun suka hati....

tau pun dia terasa ngan apa yang saya cakap...

buat kawan-kawan saya... jangan lah suka hati je nak kutuk orang tu nak marah orang tu, marah orang ni..
padahal tak buat salah apa pun..

kena ingat, kite ni kalau buat salah ngan Allah masih ok lagi Allah boleh maafkan coz Allah maha pengampun...

tapi kalau kita sakitkan hati member-member kite atau sapa-sapa je lah dalam dunia ni, sori kawan...bawaklah dosa tu sampai ke mati coz Allah takkan ampunkan dosa dia selagi orang yang dia aniaya or sakitkan hati tu tadi tak maafkan kesalahan dia...

Saya tulis ni bukan nak kata saya ni baik ke tak tapi sebagai peringatan buat kita bersama...

dua benda yang perlu kita jaga hubungan dengannya ialah...

1. hubungan dengan Allah.
2. Hubungan dengan Manusia.

akir kalam..bila nak meluahkan kata-kata tu, fikir dulu..jangan main lepas.. lidah adalah senjata yang paling tajam....

Peace No War

Perkongsian: Tidak mahu fikir fasal cinta. Adakah patut?

                   Kalau cinta ini satu perjalanan, maka saya katakan bahawa saya telah banyak melalui perjalanan cinta. Saya kecilkan skop – Cinta lelaki perempuan. 

             Dalam setiap perjalanan, saya belajar dan belajar. Silap itu silap ini, dan saya terus mengkaji dan belajar, memerhati dan terus membuat penyelidikan.
Dalam marhalah-marhalah yang saya lalui, satu perkara yang orang selalu sebut: “Jangan banyak fikir fasal cinta. Melalaikan”

Ada lagi orang menyebut begini kepada saya: “Saya masih tidak mahu fikir fasal kahwin ni. Sebab saya tak mahu ganggu pelajaran saya”

Ada pula yang gaya macam best cakap pada saya: “No cinta before nikah. Prinsip saya, cinta selepas kahwin. Cinta sebelum kahwin ni, melalaikan.

Dua orang main perasaan, yang ketiganya adalah syaitan”
Benarkah kita patut berkata dan beranggapan sedemikian?
Pada saya, inilah dia fitnah yang telah terpalit pada cinta.
Yang kita dididik bahawa itu adalah namanya bercinta
Tahukah sebenarnya, kita ini telah didoktrin dalam mendefinisikan cinta? Dalam hal bagaimana bercinta? Dalam hal membina keluarga? Dalam hal hubungan lelaki dan perempuan? Bagaimana agaknya definisi kita terhadap perkataan – Bercinta -?

Saya ingin bertanya, di manakah sumber pendidikan cinta masyarakat kita?
Ah, anda tidak perlu jawab. Biar saya jawab.
Majoriti masyarakat mengambil sumber pendidikan cinta daripada Novel, drama, dan filem.
Cara-cara hubungan lelaki dan perempuan di dalam filem, yang banyaknya diterajui oleh Hollywood dan kemudian diikut pula oleh masyarakat kita, dan itulah yang kita namakan bercinta.
Maka, adab-adab yang telah ditunjukkan oleh Syeikh Drama dan Maulana Filem ini, dijadikan fatwa untuk mendefinisikan cinta. Cintan cintun tak jaga syara’ itu dinamakan bercinta. Maka akhirnya, perkataan BERCINTA itu menjadi buruk dan ditohmah 1001 tohmahan yang busuk lagi jijik.
Sebab apa? Sebab manusia tidak tahu apa itu bercinta yang sebenar.
Rujukannya adalah yang ditunjukkan dalam drama-drama dan filem-filem, novel-novel jiwang yang tidak mengikut syara’ itu. Macam manalah perkataan BERCINTA itu tidak dipandang jijik kalau itu yang menjadi rujukan?

Definisi bercinta saya.
Pada saya, seorang lelaki yang berusaha mendapatkan seorang perempuan dengan cara yang syara’ itu adalah satu cara percintaan.
Apa itu cinta pada definisi saya?
Definisi saya pada cinta adalah: “Kita hendak masuk syurga Allah dengan dia”
Justeru, apa-apa sahaja perbuatan yang membawa si lelaki dan si perempuan ke neraka, adalah satu pembatalan pada cinta itu sendiri.

Di sini, saya simpulkan perkataan BERCINTA sebagai: “Lelaki dan perempuan yang berkasih sayang atas jalan yang syar’ie, tidak melanggar hukum Allah SWT”
Maka, berdasarkan definisi itu, bagaimanakah hendak bercinta?

Pertama sekali, anda kena buang apa-apa sahaja didikan cinta dari drama, filem, novel-novel yang anda baca. Jangan sesekali anda sinonimkan perkataan BERCINTA itu dengan tindakan-tindakan mereka. Pada saya, apa-apa sahaja yang membawa kepada kemurkaan Allah dan boleh melemparkan kita ke neraka, tiada cinta di dalamnya.
Kedua, serius. Tak payah lah nak mengorat tak boleh blah. Nak testing-testing sembang ke apa ke. Bila timbul rasa cinta, maka mulakan dengan menyelidiki latar belakangnya. Boleh tanya ramai orang. Kemudian buat istikharah. Seterusnya bila dah yakin, hubungi terus ibu bapa si dia. Kalau takut, boleh juga terus cakap kat dia, hantar surat ke untuk luahkan bahawa kita memang cinta pada dia dan ingin jumpa ibu bapa dia. Bila dia approve, boleh proceed ke langkah seterusnya.(ada juga orang kata, tackle mak ayah dulu adalah cara yang terbaik)

Ketiga, selepas ibu bapa sudah dimaklumi, baru mulakan perhubungan di bawah pengawasan ibu bapa. Baru mula ta’aruf, baru mula sembang, baru mula berjumpa dan semestinya dalam kondisi yang syar’ie dan terjaga pula adab-adabnya. Bukan berdua-duaan(baik di alam realiti atau alam maya), tiada pula sentuh menyentuh. Membina kesefahaman untuk membangunkan satu keluarga yang diredhai Allah SWT.
Keempat: Percepatkan perkahwinan jika berkemampuan. Jika belum berkemampuan, maka seringlah berhubungan dengan penjaga si pasangan untuk mengeratkan hubungan dan menjaga silaturrahim seterusnya membina kesefahaman dalam rangka untuk menjaga diri sendiri dan mengawal hubungan itu agar kekal di dalam batasan syara’.
4 step ini, pada saya sudah boleh dinamakan BERCINTA.
Hendak bergerak lebih jauh dalam BERCINTA, hendak sentuh-sentuh, hendak minum satu straw makan satu pinggan, hendak buat itu ini, ha… kena lepas satu lagi boarder iaitu PERKAHWINAN.

Masalah tak mahu fikir
Ya, pada saya memang tak patut pun seseorang itu berfikir untuk BERCINTA pada usia yang belum matang. Tetapi, pada saya, seseorang itu perlu didedahkan berkenaan konsep membina keluarga yang diredhai Allah SWT semenjak umurnya seawal 13 tahun lagi.
Kenapa perlu membina keluarga yang diredhai Allah SWT, Apa pentingnya membina keluarga yang diredhai Allah SWT, bagaimana persiapan yang sepatutnya untuk membina keluaarga yang diredhai Allah SWT.
Barulah, remaja kita membesar dengan matang, dan terdidik pula untuk nanti dia BERCINTA dengan PERCINTAAN yang sebenar, mengikut syara’ dan diredhai Allah.
Saya tanya satu soalan: “Bagaimana manusia boleh menjadikan filem, drama, novel sebagai sumber kepada pengajaran terhadap cinta?”
Biar saya jawab. Jawapannya adalah: “Sebab mereka tidak diajar bagaimana cara bercinta yang betul”
Jadi, di sini masalah kita.
Tak mahu fikir, sebab kita tidak dididik bahawa berfikir terhadap perkara ini adalah penting. Ada juga tak mahu fikir, sebab telah terdidik supaya jangan memikirkan benda-bena ini.
Saya selalu dengar orang tua-tua cakap: “Ish, kecik-kecik dah gatal”
Ya, saya akui kalau cakap nak bercouple, atau angau dengan seseorang sampai belajar pun entah ke mana, bolehlah kita masukkan ke dalam kata-kata orang tua itu. Tetapi, untuk mereka yang berfikir bagaimana untuk membina keluaarga yang diredhai Allah SWT, mereka ini tidak patut dihalang dan dicop gatal. Malah sepatutnya dibimbing biar lebih teguh.
Kamu boleh suruh anak-anak fikir fasal cita-cita semenjak tadika walaupun medan pekerjaan akan dihadapi oleh mereka masih jauh lagi. Bila disoal, kamu menjawab: “Kita kena sediakan mereka biar tak kena culture shock, biar mereka tahu nak menghala ke mana, biar mereka jelas matlamat dan bla bla bla”
Jadi bagaimana dengan rumah tangga yang Allah redha? Bagaimana dengan cara bercinta dengan Allah redha? Kenapa kamu tak dedahkan pengajaran terhadapnya? Kenapa kamu menghalang diri kamu dan orang lain untuk memikirkannya?
Maka tidak hairanlah, remaja kita hari ini ramai yang salah mengguna pakai perkataan CINTA, BERCINTA, PERCINTAAN. Bila mereka memakai perkataan-perkataan ini, mereka merujuk pada sesuatu perbuatan yang Allah tidak redha dan murka.
Tahukah kalian, Hollywood mendidik kita dengan sifir berikut:
LOVE=SEX. Maka, bila mereka kata To Make Love, maksudnya adalah To Do Sex.
Sekarang lihat.
Kenapa kamu boleh biar barat mendidik masyarakat sambil lewa dan kamu pula meghalang diri dan orang lain berfikir berkenaan perkara paling penting ini? Cinta rosak, sebab kita tidak menjaganya.

Ganggu Pelajaran. Saya nak fokus.
Ini alasan yang pada saya tak boleh dah pakai, apabila kita mendefinisikan semula cinta mengikut apa yang telah saya tulis di atas.
Ya, kalau bercinta yang tidak syar’ie, betul akan membuatkan kita tidak fokus, ganggu pelajaran dan sebagainya.
Saya pernah berjumpa dengan beberepa pelajar yang bercouple. Mereka kelihatan sedih. Saya bertanya, kenapa sedih sampai macam down sangat ni? Pelajaran mereka, studi mereka sampai terganggu. Mereka menjawab:
“Awek saya ada masalah bang”
MasyaAllah, awek ada masalah, diri dia yang down macam dunia nak kiamat?
Tetapi, bukan semua orang bercouple begitu. Ada juga yang jadi cemerlang. Malah menjawab dengan bangga:
“Aku cemerlang sebab aku bercouple. Aku studi dengan awek aku. Boleh lebih fokus”
Jadi, pada saya, BERCINTA itu menganggu pelajaran adalah satu perkara yang patut dibuang jauh. Kenapa? Sebab ada yang BERCINTA dengan cara yang tidak syara’ pun boleh cemerlang. Apatah lagi orang-orang yang bercinta dengan cara yang syara’, dengan lebih terjaga.
Islam melarang kita mendekati zina. Hatta zina hati. Maka, sesiapa yang BERCINTA mengikut definisi syara’, maka di ruang mana pelajarannya akan terganggu?
Alasan tidak bercouple kerana couple itu menganggu pelajaran juga perlu dibuang. Bukan bermakna saya menyokong couple. Saya malah melarangnya langsung kecuali selepas kahwin. Tetapi saya suruh buang adalah kerana, kita tidak bercouple bukan kerana pelajaran. Kita tidak bercouple, hanya kerana Allah larang. Itu sahaja, dan tiada sebab lain.
Kenapa saya cakap begitu? Sebab ada orang buktikan, dengan couple mereka cemerlang. Maka, apakah dengan itu, couple boleh kita benarkan?
Tetap tidak sama sekali. Sebab kita bukan tidak bercouple atas sebab-sebab seperti tidak cemerlang pelajaran, sebab dikhianati, sebab takut dicurangi dan sebagainya. Ada juga yang couple, tapi selamat ke jinjang pelamin. Ha… nak kata apa?
Kita tidak bercouple, hanya kerana Allah suruh. Itu sahaja. Apakah kita memerlukan sebab yang lain? Tidak. Cukuplah keredhaan Allah itu matlamat kita, cukuplah kemurkaan Allah itu menjadi sebab kebencian kita atas sesuatu perkara.
Berbalik kepada isu fokus tadi, adalah tidak patut sebenarnya kita menyalah CINTA kepada ketidak fokusan kita. Siapa yang memilih untuk tidak FOKUS? Kita. Kita yang pilih untuk BERCINTA sampai tidak fokus. Siapa suruh BERCINTA sampai macam itu?
Pada saya, kalau serius nak bina keluarga, kena serius jugalah studi. Apakah boleh jadi ketua keluarga yang baik, ibu yang baik kepada anak-anak kalau markah dapat teruk-teruk, gagal sana sini? Pastinya malu kita hendak mendidik anak-anak kita nanti. Siapa contoh anak-anak? Kitalah sebagai ibu bapa menjadi contoh mereka. Sebab itu, pada saya, kata-kata bahawa pendidikan anak-anak kita bermula semenjak kita remaja adalah tepat sekali.
Maka, ketahuilah bahawa, serius dalam studi itu juga satu PERCINTAAN. Dan saya tidak nampak, kalau bercinta mengikut jalan yang syara’ tetapkan, maka itu akan menjadi penganggu kepada pelajaran.
Tunjukkan saya, di manakah ruang di dalam CINTA CARA SYAR’IE yang membolehkan seseorang itu tidak fokus kepada pelajaranna?
Jadi sekarang bagaimana?
Nak fokus pada pelajaran?
Silakan. Tetapi kenapa melarang diri untuk memikirkan keluarga yang bakal dibina nanti?
Persediaan sudah cukup?
Oh, maka jika begitu, saya tidak layak berbicara dengan anda.

Pencinta sepatutnya berdisiplin
Pada saya, seorang yang dinamakan sedang BERCINTA itu adalah seorang yang berdisiplin. Sekiranya definisi CINTAnya adalah seperti apa yang saya katakan tadi.
Dia perlu serius dalam pelajarannya. Dia perlu belajar untuk matang dalam pemikirannya. Dia perlu belajar untuk jauh pandangannya. Dia perlu belajar untuk kemas dalam perancangannya. Dia perlu mendidik emosinya. Dia perlu belajar untuk bijak membuat keputusan. Dia perlu belajar untuk pandai mengurus kewangan. Dia perlu belajar untuk boleh menjadi contoh terbaik kepada pasangan dan anak-anak.
Ya, kita tidak boleh mencapai tahap kesempurnaan. Tetapi, kita boleh bergerak dan berusaha ke arah kesempurnaan.

Silap ramai orang dalam PERCINTAAN adalah, mereka fikir, semua itu akan selamat apabila tiba pada PERKAHWINAN. Sedangkan, PERKAHWINAN hanyalah gerbang kepada satu dunia baru bernama RUMAH TANGGA. Siapa pernah berfikir, bagaimana dia hendak mengharungi dunia RUMAH TANGGA itu? Dengan lenggang kangkung tanpa ilmu? Atau cukup sekadar tahu ilmu seks sahaja?
Siapa yang belajar, kaji, cari, bagaimana hendak mengharungi dan memandu alam RUMAH TANGGA yang dilaluinya agar mampu meraih redha Allah? Siapa yang berusaha mendidik dirinya agar mampu menjadi qudwah kepada pasangan dan anak-anaknya? Siapa yang tahu bagaimana hendak membesarkan anak dengan cara yang Allah mahu?
Siapa pernah tahu dan ingin ambil tahu?
Ini, sebelum kahwin sibuk cakap fasal PERCINTAAN. memakai pula definisi PERCINTAAN daripada sumber seperti Filem, Drama, Cerekarama dan Novel yang ternyata jauh dari lunas-lunas syar’ie. Apa, nak happy now sad later?
Jika benar hendak membawa pasangan melepasi Syurga Allah SWT, apakah patut melakukan sesuatu yang tidak syara’? Patutkah angau sampai terganggu pelajaran? Patutkah?
Patutkah pula tidak fikirkan langsung? Patutkah menutup terus peluang untuk BERCINTA dengan definisi yang betul?
Sudah ada pengawasan ibu ayah, sudah ada dalam pengawasan syara’, kenapa masih membatu diri? Apakah kita fikir kahwin, bina keluarga itu perkara yang kita boleh main try and error? Silap kemudian cerai dan kahwin lain? Gitu?
Inilah masalah kita. Tidak ada disiplin dalam cinta.
Sebab utamanya apa?
Kita tidak tahu apa itu cinta. Kita tidak dididik bagaimana hendak BERCINTA.
Akhirnya, dengan mudah kita salahkan cinta.
Sebenarnya, yang bersalah adalah kita.
Yang jenis tak jaga terlalu tidak menjaga sampai melanggar batasan syara’. Yang jenis menjaga, jaga sangat sampai tak buat apa yang syara’ benarkan. Akhirnya, yang terlahir adalah keluarga yang rosak.  Jika tidak rosak pun, keluarga yang pasif. Mandul. Bukan mandul dari segi tidak mendapat anak, tetapi mandul dalam memberikan manfaat kepada ummah, kepada pembinaan kehidupan Islam dalam masyarakat.
Ya, ramai boleh membina keluarga yang baik, yang dikatakan bahagia walaupun tidak mengamalkan apa yang saya katakan ini.
Tetapi, ketahuilah, apa yang saya katakan ini adalah untuk menghasilkan keluarga yang lebih baik dari baik yang anda sangkakan baik itu, lebih bahagia dari bahagia yang anda katakan bahagia itu. Yang saya katakan ini adalah untuk membina keluarga yang menjadi agen perubahan ummah dan keluarga yang menjadi salah satu dari batu-bata pembinaan masyarakat Islam yang mapan.
Anda tidak mahu?
Terpulang.

Penutup: Cinta yang patut kita cari dan gerakkan
Kita dibesarkan dengan cinta hollywood, cinta para artis, cinta selebriti, cerita dalam filem, cerita dalam drama dan cinta-cinta tidak syar’ie dalam novel. Kita diajar bahawa kalau bercinta mesti mandi tak basah, tidur tak lena, makan tak kenyang, minum tak pernah hilang dahaga.
Masalahnya, siapa kata itulah cinta? Siapa kata yang mereka tunjukkan itu CINTA?
Boleh buang dalam tong sampah definisi cinta yang mereka tunjukkan itu.
Saya ulang yang entah buat kesekian kalinya: CINTA itu suci, menyembuhkan dan membina peribadi. Sesiapa yang BERCINTA dengan CINTA yang sebenar, dengan cara PERCINTAAN yang sebenar, maka dia tidak akan rugi, tidak akan pula rosak.
Tidak dinamakan CINTA kalau melemparkan pasangan ke neraka. Tidak dinamakan CINTA kalau buat diri dan pasangan fail periksa. Tidak dinamakan CINTA, kalau buat pasangan dan diri sendiri lupa serta jauh daripada Allah SWT.
CINTA yang saya katakan inilah, yang perlu kita cari, belajar, ajar, dan gerakkan dalam kehidupan.
Bagaimana kamu sekarang?
Coretan Asal oleh Hilal Asyraf

Keranda Special Rakyat Ghana-Cantik, menarik, tertarik

Hai semua...ari ni saya tak nak tulis panjang-panjang. 
saya cuma nak share sedikit  gambar yang agak menarik minat saya. Gambar apa? 
mungkin anda tertanya...gambar saya maksudkanadalah gambar keranda orang Ghana. Keranda buatan mereka mmgamatberbeza...lain dari yang lain...so, cek this out.





dah tengok semua tu tadi...hehe...ni hanya sebahagian kecil dari gambar yang saya ambik. kalau naktengok lebih banyakbolhjebuat searh kat internet dengan term "kerada di ghana"

20 Tips Untuk Menjadi Orang Berjaya

Setiap orang mempunyai keinginan untuk berjaya. kejayaan yang diimpikan oleh setiap orang pula adalah berbeza. setiap orang mempunyai persepsi mereka sendiri bagaimana dikatakan berjaya kerana perkataan BERJAYA mempunyai makna yang subjektif. Dalam mengejar matlamat masing-masing, kita kerap kali berfikir bagaimana cara nak mencapai segala impian yang kita ingin gapai. oleh itu, pada post saya kali ini saya berkongsi sedikit maklumat bagaimana kita boleh mencapai kejayaan yang kita impikan. 



1. Tentukan Visi Anda.

  • Tanpa visi yang jelas, seseorang individu akan mudah terlupa ataupun tersasar daripada matlamat sebenar.
  • Seseorang yang mempunyai visi yang jelas adalah seorang yang berkarisma, menghargai masa, mempunyai cita-cita yang besar, berkomitmen tinggi dan pragmatis / praktikal.
2. Aturkan Langkah Anda.
  • Susun dan tulis rancangan perlaksanaan visi / cita-cita anda mengikut jangka waktu yang anda ingini. Ini akan membantu anda supaya tetap berada “di atas landasan” dan “tiba ke destinasi” pada waktu yang telah ditetapkan.
3. Rancang Masa Depan Anda SEKARANG!
  • Membuat pilihan yang bijak di usia muda dan mula merancang pelan hidup seawal mungkin dapat membantu anda mengelakkan kegagalan / kekecewaan di dalam hidup.
4. Luangkan Masa Untuk Bertindak.
  • Setiap manusia diberikan 24 jam setiap hari, hanya yang bijak mampu menggunakan waktu tersebut sebaik mungkin.
  • Uruskan masa dengan bijak – buat jadual harian, luangkan masa untuk membaca, beri sedikit masa untuk beriadah / berseronok, sentiasa meluangkan masa untuk merealisasikan visi anda.
5. Konsisten dan Jangan Mudah Mengalah.
  • Percaya teguh kepada diri sendiri. Jangan biarkan kegagalan kecil mematahkan semangat anda!
  • Abraham Lincoln mengalami 13 kegagalan besar dalam bidang politik sebelum dipilih menjadi Presiden Amerika Syarikat yang ke-16 pada usia 51.
  • Orang yang mudah mengalah kepada diri sendiri adalah orang yang tidak akan berjaya dan tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri.
6. Tumpukan Perhatian Kepada Matlamat Anda.
  • Jangan biarkan diri anda leka dengan gangguan-gangguan persekitaran: pengaruh rakan sebaya, aktiviti yang melalaikan, masalah remeh temeh, dsb.
  • Sentiasa fokus kepada apa yang anda mahu; untuk berjaya, anda perlu sentiasa ingat yang anda mahu berjaya!
  • Selama 20 tahun, Rasulullah menumpukan perhatiannya kepada mengembangkan ajaran Islam walaupun dicerca dan dihina. Hari ini, terdapat lebih 1.5 billion umat Islam di serata dunia.
7. Percaya kepada Pertolongan Allah dan Usaha Sendiri.
  • Allah menciptakan setiap manusia untuk berjaya di muka bumi-Nya, bukan untuk menemui gagal.
  • Namun begitu, untuk mengecapi kejayaan, manusia perlu berusaha bersungguh-sungguh dan sentiasa percaya kepada pertolongan Allah.
8. Solat dan Doa.
  • Solat dan berdoa adalah cara bagi manusia untuk berhubung dengan Allah s.w.t.
  • Satu kajian telah dijalankan oleh sebuah universiti antarabangsa telah membuktikan bahawa berdoa dapat memberi kekuatan mental dan fizikal pesakit bagi menyembuhkan penyakit kritikal.
9. Pupuk Perasaan Cinta dan Jangan Membenci.
  • Perasaan cinta membantu anda untuk berjaya dan membawa anda ke tahap yang lebih tinggi: cinta kepada Tuhan, cinta kepada keluarga, cinta kepada rakan-rakan, cinta kepada haiwan peliharaan, cinta kepada negara, cinta kepada alam sekitar, cinta kepada ilmu dsbnya.
  • Jangan sesekali membenci orang lain, walaupun orang itu pernah melakukan kejahatan kepada anda.
10. Belajar Daripada Kesilapan.
  • Manusia yang bijak adalah manusia yang mengaku akan kesilapannya dan belajar daripada kesilapan tersebut. Kesilapan bukanlah sesuatu kegagalan, sebaliknya permulaan kepada sesebuah kejayaan.
  • Belajarlah daripada kesilapan sendiri dan juga kesilapan orang lain. Jangan biarkan diri anda melakukan kesilapan yang sama berulang kali.
11. Sokongan Keluarga Yang Kuat.
  • Ibubapa adalah tunjang kepada kejayaan anak-anak dan anak-anak adalah tunjang kepada kejayaan ibubapa.
  • Kebanyakan kegagalan remaja hari adalah berpunca daripada masalah keluarga di rumah yang disebabkan oleh pertelingkahan ibubapa.
12. Berkawan Dengan Ramai Orang.
  • Tidak salah berkongsi masalah dengan rakan-rakan, tetapi perlu berhati-hati dalam memilih kawan yang sesuai / baik.
  • Individu yang berjaya selalunya adalah individu yang mempunyai ramai kawan.
13. Gambarkan Destinasi Kejayaan Anda.
  • Realiti tidak akan tercipta tanpa fantasi.
  • Tidak salah menjadi Mat Jenin, SETIAP kejayaan bermula dengan cita-cita dan angan-angan.
14. Berdisiplin.

  • Individu yang berdisiplin adalah individu yang sentiasa proaktif and tidak gemar ‘curi tulang’.

15. Amalkan Gaya Hidup Sihat.

  • Kejayaan tidak akan dapat dinikmati sebaik mungkin tanpa kesihatan yang baik. Bersenam dan jaga pemakanan untuk mengekalkan kesihatan dan menghindari penyakit-penyakit merbahaya.

16. Sentiasa Jujur.
  • Jangan suka berbohong dan berpura-pura. Jadilah manusia yang baik, jujur dan telus.
  • Kejayaan TIDAK akan membawa apa-apa makna sekiranya ia terhasil dari usaha yang tidak jujur dan penuh dengan tipu daya.
17. Hargai Masa.
  • Masa adalah suata nikmat Allah yang selalu dibazirkan / disalahgunakan oleh umat manusia.
  • Masa hendaklah sentiasa dimanfaatkan dengan melakukan perkara-perkara yang hanya membawa kebaikan kepada diri kita dan orang di sekitar.
18. Sayangilah Diri Anda Sendiri.
  • Jangan terlalu fokus kepada “ketidaksempurnaan” / kelemahan yang ada pada diri anda.
  • Sentiasa percaya bahawa setiap individu mempunyai kelebihan dan keistimewaan yang tersendiri. Allah mencipta setiap manusia berbeza-beza dan setiap satunya istimewa.
19. Jangan Sentiasa Mengutamakan Diri Sendiri.
  • Berusaha mengecapi kejayaan tidak bermakna anda hanya harus mengutamakan diri anda sendiri setiap masa.
  • Membantu orang lain untuk berjaya adalah satu ibadah dan dapat menbantu kejayaan diri anda juga.
  • Kejayaan sememangnya penting, tetapi jangan sekali-kali ‘tamak kejayaan’.
20. Sentiasa Dikalangan Orang-Orang yang Berjaya / Mahu Berjaya.
  • Bergaul dengan orang-orang yang berjaya / mahu berjaya dapat membantu seseorang itu untuk mencapai kejayaannya sendiri.
  • Perolehi inspirasi daripada kejayaan orang lain.
  • Selain bergaul dengan orang-orang yang berjaya / mahu berjaya, banyakkan membaca buku tentang tokoh-tokoh ternama yang telah berjaya di dalam hidup mereka.

Lelaki Versus Perempuan


 
 







 A'kum.... sekadar renungan

Bila gambar keluarga terletak di atas meja lelaki,
Ah.. bagusnya laki nih, orang yang bertanggungjawab.
 
Bila gambar keluarga terletak di atas meja wanita,
Emm.. perempuan nih mesti jenis yang pentingkan keluarga sebelum kerjayanya.
 
Bila meja lelaki bersepah-sepah,
Dia nih memang rajin bekerja dan merupakan orang yang sibuk.
 
Bila meja wanita bersepah-sepah,
Pompuan nih memang jenis tak tau kebersihan dan keadaanya memang tunggang-langgang.
 
Bila lelaki yang sedang bercakap dengan rakan sepejabatnya,
Mesti dia tu tengah berbincang mengenai perjanjian dengan syarikat ABC.
 
Bila wanita yang sedang bercakap dengan rakan sepejabatnya,
Mesti dia tu tengah mengumpat dan bergossip.
 
Bila lelaki tidak berada di mejanya,
Mesti dia tu tengah pergi meeting,
 
Bila wanita tidak berada di mejanya,
Mesti dia berada kat dalam tandas tengah bersolek,
 
Bila lelaki tidak berada di dalam pejabatnya,
Mesti dia pergi berjumpa dengan customer dan clientnya.
 
Bila wanita tidak berada di dalam pejabatnya,
Mesti dia pergi keluar bershopping.
 
Bila lelaki makan tengah hari bersama BOSS,
Nampaknya dia mungkin akan dapat naik pangkat nanti.
 
Bila wanita makan tengah hari bersama BOSS,
Nampaknya dia mempunyai hubungan sulit dengan BOSS.
 
Bila BOSS mengkritik lelaki, 
Selepas ini dia mesti akan berusaha meningkatkan pencapaiannya.
 
Bila BOSS mengkritik wanita,
Selepas ini mesti dia merajuk.
 
Bila BOSS bersikap tidak adil kepada lelaki,
Adakah dia marah?
 
Bila BOSS bersikap tidak adil kepada wanita,
Adakah dia menangis?
 
Bila lelaki akan berkahwin,
Dia akan lebih bertanggungjawab dan matang selepas ini.
 
Bila wanita akan berkahwin,
Dia akan mengandung, beranak dan akhirnya dapat cuti panjang
.
Bila lelaki mempunyai anak,
Nampaknya dia memerlukan bonus atau kenaikan pangkat.
 
Bila wanita mempunyai anak,
Nampaknya dia akan membebankan wang company dengan faedah cuti bersalinnya.
 
Bila lelaki keluar untuk urusan perniagaan,
Bagus juga dia keluar kerana ia bagus untuk membina kerjayanya.
 
Bila wainta keluar untuk urusan perniagaan,
Apa yang lelaki dia akan berkata kelak?
 
Bila lelaki berhenti kerja kerana mendapat pekerjaan baru,
Nampaknya dia mengenali yang mana satu memberikan kelebihan kepadanya
.
Bila wanita berhenti kerja kerana mendapatkan pekerjaan baru,
Wanita memang tak boleh diharapkan lansung dan tidak tetap pendirian

Nenek Bertanduk

Salam sejahtera kepada pembaca blog sekalian...hari ini saya nak kongsikan sedikit info yang agak menarik pada saya...kejadian ini berlaku di negeri china di daerah Henan. Seorang wanita tua mengejutkan rakan dan anggota keluarganya apabila ketumbuhan menyerupai tanduk tumbuh di dahinya.Tanduk itu mula tumbuh padai dahi nenek (Zhang Ruifang) yang berumur 101, tahun lalu.

Ketumbuhan itu kini sudah enam sentimeter panjang dan pada masa sama, satu lagi ketumbuhan serupa kelihatan di sebelah kanan dahinya.

Keadaan nenek itu menyebabkan keluarganya di Kampung Linlou, wilayah Henan, bimbang dan hairan.

Anak bongsunya, Zhang Guohzheng, 60 berkata, keluarganya tidak memberi tumpuan apabila setompok kulit kasar muncul pada dahi ibunya tahun lalu.

Menurut Zhang yang abang sulungnya berusia 82 tahun, tanduk berkenaan semakin panjang dari semasa ke semasa. “Ia sudah enam sentimeter. Dan kini, ketumbuhan yang sama muncul pada sebelah kanan dahinya. Ia mungkin satu lagi tanduk.” Walaupun tidak diketahui ketumbuhan itu, ia menyerupai tanduk.

Biasanya, ketumbuhan seumpama itu hanya tumbuh pada manusia sepanjang beberapa milimeter tetapi ada yang boleh tumbuh hingga beberapa sentimeter.

Ketumbuhan itu biasanya dialami oleh golongan tua berusia antara 60 hingga 70 tahun.

Tujuh Perkara Ganjil


Terdapat seorang pemuda yang kerjanya menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa dengan seorang ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s. w. t. Dia berkata, “Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut. Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu dan ingin sekali bertaubat.”

Yang pertama, aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi pabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?” tanya pemuda itu.

” Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s. w. t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s. w. t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain,” jawab ahli ibadah tersebut.

Sambung pemuda itu lagi, ” Golongan yang kedua, aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka telahpun bertukar menjadi babi. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?”

Jawab ahli ibadah tersebut, ” Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya. Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,”

Pemuda itu menyambung lagi, ” Wahai tuan guru, golongan yangketiga yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Pabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu.”

” Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda,” balas ahli ibadah itu lagi.

” Golongan keempat, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?”

Jawab ahli ibadah itu, ” Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s. w. t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya.”

” Ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya,” sambung pemuda itu.

” Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s. a. w. pernah bersabda, bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda,” jelas ahli ibadah tersebut.

” Wahai guru, golongan yang keenam yang aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya,”

” Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya,” jawab ahli ibadah tadi.

” Wahai guru, golongan yang terakhir yang aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?” tanya pemuda itu lagi.

Jawab ahli ibadah tersebut, ” Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s. w. t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya.”

Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s. w. t kita datang dan kepadaNya jualah kita akan kembali. Kita akan dipertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta amalan sebesar zarah.

Wallahua’lam..(Petikan dari Agama & Cara Hidup)

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme